Surat Cinta Untuk Dunia Yang Indah

Bermula dari motivasi letter yang aku buat mengungkapkan keinginan terbesarku untuk bisa mencoba banyak hal baru,  “Saya tertarik dengan salah satu departemen yaitu Departemen Sosial Masyarakat, saya ingin berada di tempat dimana saya bisa menyuarakan apa yang ada dipikiran saya dan itu adalah hal yang menyenangkan bagi saya. Tentunya ingin berguna bagi orang banyak dan memotivasi saya untuk terus konsisten bekerja untuk mencapai tujuan.”   Adalah langkah awal ku masuk pada dunia ini. Dunia yang pada awalnya terasa sangat asing bagi ku, tetapi didalamnya banyak sekali kehangatan yang aku rasakan, rasa cinta yang aku dapatkan, suka duka yang dilalui dan seluruh orang hebat yang tidak lelah berjuang bersama untuk mencapai apa yang kita semua cita citakan. Dunia yang mengajarkan pada ku bahwa kita hidup harus memiliki kebermanfaatan bagi sesama manusia dan bahkan seluruh makhluk hidup yang Tuhan ciptakan.

“Keluar dari zona nyaman adalah hal yang menakutkan kemungkinannya hanya dua pertama kamu berhasil dan yang kedua kamu akan jatuh sejatuh jatuhnya, ambil resikonya atau kita tidak akan kemana mana.” 2 tahun lalu pada masa peralihan dari masa SMA ke masa perkuliahan, kalimat ini sering terdengar olehku dan sedikit membuatku takut. Pada saat itu aku adalah orang yang tidak mudah bersosialisasi, bukan seorang pribadi yang peka terhadap keadaan sekitar juga lingkungan sekitar dan termasuk orang yang cuek. Ingin sekali rasanya menjadi pribadi yang dapat berbaur dengan mudah, hingga pada suatu ketika titik balik dimana aku belajar bahwa aku tidak akan bisa terus seperti ini sepanjang hidupku. Menjadi bodo amat dan hanya berfokus pada diri sendiri, terus berusaha mencapai tujuan sendiri tanpa adanya manfaat yang diberi dari hal apa yang aku kuasai.  

Sampailah dimana titik awalku masuk ke departemen sosial masyarakat. Pada awal, aku khawatir bagaimana aku bisa diterima di dalamnya dan bagaimana aku akan bertahan di dalamnya. Kegiatan pertama yang aku ikuti adalah kegiatan gertumas, aku mengambil kesempatan untuk menjadi pj anak anak pada kegiatan itu, jujur aku tidak dekat dengan anak anak dan ini adalah kali pertamaku untuk bisa berbaur dengan mereka. Aku masih ingat nama anak yang aku dampingi yaitu davini, dan eca. Nama yang sama dengan panggilanku, disitu akhirnya aku merasa kalau aku ternyata bisa dan ke khawatiran ku tentang teman teman ku pun tidak terjadi. Di kegiatan pertama ini banyak hal yang aku pelajari tentang artinya berbagi dan kebersamaan yang dijalani.

Awal mula kegiatan yang kami persiapkan bersama sama sebagai staff muda adalah kegiatan project pertama staff muda yang kita singkat Pasta, Untuk pertama kalinya kita pergi ke desa bersama selama 2 hari, kita bisa mengenal bagaimana suasana yang berbeda dari keseharian kita di kampus biasanya. Merupakan pengalaman baru untukku bertemu dengan orang orang yang penuh semangat, aku merasa semua orang saat itu sangat sangat memiliki antusias yang tinggi. Walau belum lama dan belum banyak hal yang kita ketahui tentang satu sama lain, tetapi kehangatan nya tetap sangat terasa bagiku. Sampai pada saat pembagian divisi aku masuk ke divisi lingkungan hidup, divisi yang aku inginkan karena sesuatu hal yang baru untukku. Saat kita melihat juga lingkungan sekitar yang kita tempati, bagaimana keadaannya dan bagaimana cara kita menjaganya.

Aku percaya segala sesuatu yang terjadi di hidup kita baik buruk nya pasti memberikan pembelajaran yang indah. Itulah yang aku alami disini dan di divisi lingkungan ini. Menjadi bagian dari divisi lingkungan membuat ku mau tidak mau harus belajar banyak hal baru. Banyak hal hal kecil yang aku pelajari dan mulai aku sadari bahwa hal tersebut dapat membawa kebiasaan yang postitif dan perubahan yang sangat besar terutama di lingkungan tempat kita tinggal.  Saat menjadi PJ dari pergerakan clean up day dan menjadi koordinator acara dari program kerja ECO series saat itu aku masih belum paham banyak hal. Tetapi dengan bantuan Salwa, Mivan, kakang, upii, restii, kang Dika dan teh alll kita belajar sama sama, pusing sama sama, ataupun makan bareng di kos teh Al yg jadi tempat saksi bisu misuh misuh dan curhatan kita. 

Kurang lebih 3 bulan aku dan juga teman teman ku berada di sosma, dan KKN adalah salah satu kegiatan selanjutnya yang ditunggu tunggu oleh aku dan teman temanku bahkan aku rasa staff muda dari departemen lainpun menunggu kegiatan ini. Di KKN ini aku diamanahi sebagai PJ acara Kreatif. Lagi dan lagi satu tantangan buat ku karena aku memiliki tim baru dari peserta KKN sebagai tim Kreatif, aku harus mengenal orang orang baru lagi, mempersiapkan konsepan acara, konsep kegiatan, persiapan dan bagaimana cara perealisasian dari acara tersebut. Aku sangat bersyukur aku bisa menjadi PJ tim kreatif, 14 hari bersama tim kreatif, orang orang sabar, hebat dan baik yang melatih anak anak yang tiap hari harus kita jemput, belum lagi drama nangis, drama main egrang dulu baru latihan, bikin properti di pagi hari, bikin audio, makan disuapin hehe, drama eval kreatif tiap malam, sampe muter otak gara gara anak anak yang belum hapal gerakan. Sampai pada malam puncak yang ditutup dengan manis dan sangat memorable bagiku, membayar semua kegiatan 14 hari yang dilakukan oleh semua orang yang terlibat di KKN. yang pusing mikirin Box culvert, mikirin truk, mikirin masak apalagi besok, sampai mikir kapan lagi kita bisa kesini main bareng lagi dan ketemu ibu dan bapa disini.

Setelah KKN goncangan mulai dihadapi oleh teman temanku, ada beberapa orang yang mulai ditarik untuk pulang, tetapi kita masih sering berkumpul, bermain, juga mempersiapkan kegiatan yang akan dijalani selanjutnya seperti safari mengajar yang kita laksanakan di dua SD, Kegiatan tahun pertama sosfest dengan segala huru hara dan juga ditemani banyak teman baru, teman teman intern sosma yang sangat baik dan pastinya semangat. Belum lagi PKM PKM yang kita buat, kita laksanakan dengan segala macam cerita, segala macam keberanian kita yang jatuhnya malah lebih ke nekat, segala macam ide ide dan kecerdikan anak anak sosma hehe.

Kalau kita pergi ke suatu tempat, jangan hanya membayangkan tempat tujuan kita. Tetapi kita juga jangan lupa menikmati pepohonan, rumah rumah dan juga pemandangan yang ada di sepanjang jalan tersebut. Salah satu hal dari beribu hal baik lainnya yang aku pelajari saat aku berada disini, kita jangan lupa untuk terus melihat, menikmati, juga memahami proses yang kita lewati untuk mencapai tujuan kita. Jika suatu saat kita belum ditakdirkan untuk mencapai tujuan tersebut, kita masih bisa mengambil hal hal baik, hal hal indah, dan hal hal penting yang telah kita lewati sebelumnya. Rencana Tuhan pasti akan selalu baik, selama niat kita baik dan hati kita ikhlas untuk melakukannya.

Bulan bulan hingga minggu minggu menjelang akhir periode semakin terasa, pembicaraan dengan teman teman, siapa yang akan lanjut atau tidak lanjut semakin sering, cerita tentang hal hal baru yang akan mereka hadapi, cita cita mereka kedepannya dan masih banyak lagi. Sampailah kita pada kegiatan ekspedisi ceria sosma, terlalu banyak hal memorable yang kita semua lewati selama 2-3 hari kita pergi ke manalusu. Saat itu, Kehangatan yang aku rasakan Masih sama seperti awal aku masuk sosma, keseruan yang aku rasakan masih sama seperti awal kegiatan pasta, keceriaan teman teman ku masih sama seperti awal aku kenal dengan mereka, hal hal baik yang aku dapatkan masih terus ada seperti awal aku belajar di sosma, dan rasa senang yang aku alami masih sama seperti awal dimana aku masuk di dunia ini. tetapi ada satu kesedihan yang tidak bisa di ungkapkan, dimana aku tidak bisa lagi selalu bersama mereka.

Hal yang selalu ingin aku sampaikan aku sangat berterimakasih aku bisa ada di divisi lingkungan ini, aku sangat berterimakasih aku bisa jadi bagian dari sosma ini, aku berterimakasih aku bisa menjadi bagian dari dunia ini, aku sangat bersyukur aku mendapatkan banyak kesempatan, banyak pembelajaraan yang aku dapat dari kegiataan kegiaatan ini, pembelajaran yang aku dapat dari anak anak yang bahkan kita ajar, pembelajaran baik juga buruk dari masyarakat yang hidup berdampingan dengan kita, kebaikan seluruh makhluk hidup di dunia ini dan begitu indahnya lingkungan yang kita tinggali. Aku juga sangat bersyukur aku bisa bertemu dengan teman teman ku ini, orang orang luar biasa, orang orang hebat yang penuh semangat, orang orang baik dengan berbagai caranya, orang orang yang peduli juga terhadap orang lain, dan orang orang ini pun berjasa pada hidupku. Akupun berdoa semoga orang orang baik ini pun selalu dikelilingi juga dengan hal hal baik everything that is meant for you is still waiting for you. 

Aku tidak akan pernah menyesali keputusan yang aku buat, karena aku sendiri yang memilih itu. Dan semoga segala bentuk keputusan yang teman temanku juga buat adalah keputusan terbaik untuk mereka dan selalu diberikan kemudahan. Dan juga untuk dunia yang sedang aku tinggali ini, bagiku, kehidupanku saat ini adalah kehidupan yang beruntung, Aku senang aku bisa menemukan dunia yang sangat indah ini dikehidupan yang seluas ini, dan hanya sekali ini.  

Aku berdoa semoga dunia ini akan selalu ada, dunia ini akan terus selalu berkembang,  dunia ini akan selalu penuh dengan orang orang baik di dalamnya, dunia ini dapat menjadi tempat yang nyaman, tempat penuh ilmu, tempat yang memberikan banyak pengalaman, dunia akan menjadi tempat yang dapat membuat seseorang berani untuk hidupnya sendiri dan bisa terus bermanfaat untuk orang lain, dunia ini akan tetap selalu indah dan dunia ini adalah sosma. 

 lov u  <3 , buka lope lope  

Gambar2

Pertama Penuh Warna

Halo, saya Ayu Amelia, yang akan menuliskan kisah penuh warna tentang pengalaman pertama saya sebagai Pengajar Muda.

Jika harus menyebutkan momen apa yang paling membahagiakan, saya akan menjawab dengan kencang “Mengajar di SD Kanaan.” Haru dan senang, mungkin cukup untuk menggambarkan perasaan saya saat pertama kali menginjakkan kaki di sana. Sebuah Bangunan sekolah dasar di tengah-tengah perkebunan yang memiliki ruang tersendiri untuk selalu saya kenang. 

Sebelumnya, ada pertemuan pertama para pengajar muda dengan kakak-kakak super team lainnya. Sempat ada sesi bercita tentang masing-masing pengalaman mengajar mereka.  Saya fokus menyimak berbagai kisah yang diceritakan mereka. Cerita yang amat sangat terasa nyata meskipun saat itu saya hanya mendengar saja. Cerita yang membuat saya senang karena akhirnya bisa menjadi bagian dari mereka. Juga cerita yang membuat saya bertanya-tanya, apakah saya bisa merasakan hal yang sama?

Pertanyaan itu tersimpan cukup lama, sampai akhirnya terjawab juga. Terjawab saat mereka mengadakan acara Mengajar pertama untuk para Pengajar Muda. Dan karena itu, akhirnya, saya bisa mengalaminya secara nyata. 

Pukul setengah tujuh pagi kami memulai perjalanan ke sana. Perjalanan yang cukup lama, ah tidak-tidak, menurut saya malah sangat lama. Beberapa kali saya merasa kesal, sudahlah jauh perjalanannya, cuaca saat itu juga berada di terik-teriknya. Ditambah lagi saat sudah sampai pun kita masih harus jalan kaki dengan melewati jalur yang sangat mengerikan. Jalannya licin, sempit, naik turun, sebelahnya jurang, bahkan harus melewati jembatan kayu yang hanya punya 2 batang kayu saja. Saya tidak habis pikir, kenapa bisa ada jalan semengerikan ini hanya untuk menuju sekolah? Apakah anak-anak sekolah aman melewati jalan seperti ini setiap harinya? Saya yang baru sekali ke sini pun merasakan capek, kesal dan takut yang luar biasa.

Tapi semua perasaan itu memudar ketika saya mulai melihat sebuah bangunan, benar-benar di tengah perkebunan, dengan tembok hijau dan papan berwarna putih yang bertuliskan ‘SD NEGERI KANAAN’. Saya menarik nafas cukup panjang kemudian mengeluarkannya dengan perasaan lega. Akhirnya, sampai juga. 

Kami berkumpul di lapangan terlebih dahulu, masih banyak siswa-siswi yang berada di luar kelas. Dan entah kenapa perasaan lelah saya semakin hilang begitu bertemu mereka. Sapaan hangat, senyuman dan tawa mereka seakan menjadi obat untuk rasa lelah saya. Tetapi karena kami yang datang cukup terlambat, beberapa acara terpaksa dilewatkan, sehingga diputuskan untuk langsung memulai pembelajaran.

Saya mendapat bagian untuk mengajar di kelas 4. Jujur, saat itu detak jantung saya berpacu dua kali lipat lebih cepat daripada biasanya. Takut dan malu bersatu membuat saya semakin gugup dibuatnya. Tapi untungnya rekan saya saat itu membantu banyak, kepercayaan diri dan energi yang mereka keluarkan luar biasa membuat saya merasa lebih lega, dan yakin bisa untuk mengajar dengan menaikan kepercayaan diri saya juga.  

Kegiatan mengajar berlalu begitu cepat dan menyenangkan, anak-anak yang cukup aktif dalam menjawab pertanyaan juga memberikan kesan. Saya masih ingat dengan jelas, ada satu siswa yang sangat-sangat pintar. Dia menjawab hampir semua benar untuk setiap pertanyaan.

Selepas mengajar di kelas, kami semua diminta untuk mengumpul di lapangan. Menuju lapangan, kami membuat antrian seperti kereta dan menyanyikan lagu kereta api sepanjang jalan. Oh iya, kami tak lupa juga mengganti destinasi dalam lagu tersebut dengan topik pembelajaran di kelas yaitu tentang 7 Keajaiban di Dunia. Kira-kira bunyi lagunya seperti ini,

 “Tut..Tut..Tut naik kereta api 

Tut..Tut..Tut.. siapa hendak turut? 

Ke Brazil, Italia, bolehlah naik dengan percuma.  

Ayo kawanku lekas naik, keretaku tak berhenti lama.”

Sesampai di lapangan kami memulai permainan, bersorak sorak menyeruakan yel-yel perkelas, kemudian bernyanyi dan menari teko kecil bersama-sama. Hingga akhir acara semua siswa dan siswi menyalami tangan kita. Ada kejadian lucu saat itu, para pengajar juga demikian, mereka bercanda dengan ikut mengantri untuk bersalaman dengan kita, hingga mencipatakan antrian yang tak terhentikan. Ada-ada saja memang.

Setelah acara selesai, saya mengikuti beberapa siswa yang hendak pulang. Dengan tubuh kecil mereka yang kian tidak terlihat ketika sudah melewati perkebunan teh, mereka melambaikan tangan. Entah kenapa, adegan itu mempunyai ruang khusus yang nampaknya membuat saya sulit lupa. Dengan terik matahari saat itu, tangan kecil mereka yang melambai, senyuman tertulus mereka berikan, dan suara teriakan “Dadah kakak-kakak.” Itu selalu terkenang.

Jika diberikan kesempatan, saya ingin hal tersebut terulang. Dengan waktu yang berjalan lebih lambat dari biasanya, saya ingin menikmati setiap momen saat pengalaman pertama saya menjadi lebih lama.

Karena dari pengalaman pertama itu saya mempelajari banyak hal, saya mendapat jawaban yang saya inginkan tentang hati yang menghangat ketika sampai di Kanaan. Perasaan haru bercampur senang, melihat tawa penuh kebahagiaan dari siswa di sana, melihat mereka dengan mata yang berbinar dan hati yang bergetar. 

Juga, pernyataan yang tiba-tiba muncul dalam pikiran. Tentang ternyata masih ada yang harus berjuang melewati jalan mengerikan itu hanya untuk menuju sekolah, tetapi dengan hal tersebut pun mereka tak kunjung menyerah. Lalu membandingkannya dengan saya yang dapat mengakses jalan untuk pergi sekolah dengan mudah, tetapi masih saja kadang merasa lelah.

Selain itu dengan kegiatan mengajar pertama ini saya mendapatkan teman baru yang luar biasa hebatnya. Bahkan setelah dari kegiatan ini pun kami masih saling menghubungi dan membantu satu sama lain. Garis bawahi ya, terutama saya. Sejujurnya saya yang paling banyak meminta bantuan dari mereka. Tetapi jika dipikirkan lagi, jika tidak begitu mungkin tidak akan seperti sekarang. Kedekatan kami, mungkin tidak se-dekat sekarang, mungkin tidak akan ada cerita-cerita lucu yang tercipta jika kami tidak di pertemukan di kelas 4 saat mengajar pertama. Karena itu saya amat bersyukur untuk kegiatan mengajar pertama setelah akhirnya menjadi pengajar muda.

Polban Mengajar sudah merupakan keinginan saya cukup lama, sejak kegiatan magang saya sebelumnya di Departement Sosial Masyarakat. Dari sana saya tau Polban mengajar, dan dari sana saya bersikukuh keras untuk bisa masuk dan menjadi bagian. 

Atas semua hal, saya ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada Polban Mengajar yang telah memberikan saya kesempatan, memberikan kesan yang amat sangat menyenangkan dan telah menjadikan Kanaan sebagai pengalaman Pertama Penuh Warna bagi saya. 

Dan untuk kalian, siapapun yang membaca cerita saya. Tetap bersyukur ya untuk semua hal yang telah didapatkan, di luar sana masih banyak orang yang belum tentu bisa di posisi kalian sekarang. Dan jangan lupa untuk berbaik hati kepada sekitar, kepada manusia, tumbuhan, maupun hewan. Karena percayalah, meskipun secara sederhana, hal baik akan menciptakan kebahagiaan.  

Fin.